Kutipan dari http://www.harunyahya.com (rahasia dibalik materi)
alamat download video bahasa Indonesia sbb:
http://www.harunyahya.com/indo/indo.m_video_index.php
Sejak kelahirannya manusia sudah dibiasakan
melihat wujud dunia ini sebagai bentuk materi yang absolut. Sehingga ia
tumbuh dewasa dalam pengaruh pengkondisian ini, dan menjalani seluruh
hidupnya dalam cara pandang ini. Akan tetapi penemuan teknologi modern
menemukan sesuatu yang sama sekali berbeda dengan anggapan umum. Semua
informasi yang kita punyai tentang dunia luar bersumber hanya dari panca
indera yang kita miliki.
Dunia yang kita pahami terdiri atas :
Apa yang dilihat oleh Mata,
Didengar oleh Telinga,
Dicium oleh Hidung,
Dirasakan oleh Lidah dan
Disentuh oleh Tangan kita.
Manusia bergantung hanya kepada lima indera itu semenjak lahir, …
Itulah mengapa, ia hanya mengetahui dunia luar hanya sebatas yang diberikan melalui panca indera ini.
TETAPI
Penelitian ilmiah tentang indera kita, telah
mengungkapkan kenyataan yang sangat berbeda tentang apa yang kita sebut
dengan dunia luar, dan kenyataan ini telah membongkar sebuah rahasia
sangat penting akan hakikat materi yang menyusun dunia luar tersebut.
Pemikir abad ini Frederick Kester menjelaskan pencapaian ilmu
pengetahuan pada bidang ini.
Pernyataan sejumlah ilmuwan bahwa manusia
adalah gambar, segala yang dirasakan bersifat sementara dan tipuan, dan
alam semesta hanyalah sebuah bayangan, tampak dibuktikan oleh ilmu
pengetahuan di jaman kita sekarang.
Agar lebih memahami rahasia dibalik materi ini, marilah kita pahami kembali indera pengelihatan, yang memberi kita informasi paling banyak tentang dunia luar.
Bagaimana Kita dapat Melihat ?
Proses melihat terjadi secara bertahap, pada saat melihat, kumpulan cahaya yang disebut FOTON bergerak dari benda menuju mata. Dan menembus lensa dimana FOTON ini dibelokkan dan difokuskan menuju ke retina yang terletak dibelakang mata. Disini cahaya dirubah menjadi sinyal-sinyal listrik dan kemudian diteruskan oleh sel-sel saraf ke pusat pengelihatan dibagian belakang otak. Proses melihat sesungguhnya terjadi di pusat tersebut yang berada di otak.
Proses melihat terjadi secara bertahap, pada saat melihat, kumpulan cahaya yang disebut FOTON bergerak dari benda menuju mata. Dan menembus lensa dimana FOTON ini dibelokkan dan difokuskan menuju ke retina yang terletak dibelakang mata. Disini cahaya dirubah menjadi sinyal-sinyal listrik dan kemudian diteruskan oleh sel-sel saraf ke pusat pengelihatan dibagian belakang otak. Proses melihat sesungguhnya terjadi di pusat tersebut yang berada di otak.
Segala pemandangan yang kita lihat dan
rasakan, semua peristiwa yang kita alami sebenarnya kita rasakan di
tempat yang kecil dan gelap dibelakang otak ini yang hanya berukuran
beberapa cm3.
Jadi bila kita mengatakan kita melihat, maka
sesungguhnya kita melihat efek yang ditimbulkan pada otak kita oleh
cahaya yang sampai pada mata dengan merubahnya menjadi sinyal listrik.
Proses sebenarnya adalah kita menyaksikan sinyal-sinyal listrik dalam
otak kita.
Perlu diperhatikan bahwa otak kita tidak
pernah berhubungan dengan dunia luar, dan apa yang ada didalam otak kita
adalah ruang gelap gulita.
Sebagai contoh cobalah anda bayangkan melihat
sebuah lilin yang menyala, maka anda akan melihat cahaya lilin, pada
saat anda melihat cahaya lilin anda mengatakan terang padahal pusat
pengelihatan di otak tetap gelap. Cahaya lilin tidak pernah menerangi
pusat pengelihatan dalam otak kita namun kita dapat melihat warna warni dunia yang gemerlap dalam otak kita yang gelap.
Hal yang sama terjadi pula pada indera kita
yang lain, suara, sentuhan, rasa dan bau, semuanya dirasakan didalam
otak, sebagai sinyal-sinyal listrik.
Jadi selama ini otak kita tidak berhubungan langsung dengan materi sesungguhnya yang ada disekitar kita melainkan hanya tiruan sinyal-sinyal listrik dari materi tersebut yang terbentuk didalam otak kita.
Disinilah kita tertipu ketika menganggap tiruan ini sebagai wujud materi yang sesungguhnya.
‘Dunia Luar’ di dalam Otak Kita
Kenyataan ini membawa kita kepada kesimpulan
yang tak perlu diperdebatkan lagi, Semua yang kita lihat, sentuh,
dengar, dan rasakan sebagai materi, dunia atau alam semesta, hanyalah
sinyal-sinyal listrik dalam otak kita.
Sebagai contoh bila kita melihat dan
mendengar burung yang berkicau, maka sesungguhnya kita hanya menerima
sinyal-sinyal listrik di otak dari sel-sel neuron dari mata ke pusat
pengelihatan, andai syaraf yang menghubungkan mata ke pusat otak kita
putus maka kita tidak dapat melihat apa-apa, begitu juga dengan suara
burung yang kita dengar, apabila syaraf yang mengirim sinyal listrik
suara dari telinga ke otak kita putus maka kita tidak dapat mendengar
suara burung lagi.
Singkatnya burung yang kita lihat dan
suaranya yang kita dengar, tidak lah lebih dari penafsiran sinyal-sinyal
listrik di otak kita.
Ketika sedang membaca artikel ini, anda
sebenarnya tidak berada didalam ruangan seperti yang anda yakini,
sebaliknya ruangan tersebut ada dalam diri anda, Penglihatan anda
terhadap tubuh anda, membuat anda berfikir anda berada didalam ruangan
itu. Namun anda harus ingat bahwa tubuh anda pun adalah gambar yang
terbentuk dari sinyal-sinyal listrik didalam otak anda.
Apakah keberadaan dunia luar sangat diperlukan ?
Sejauh ini kita telah berulang kali menybut dunia luar, dan dunia persepsi atau penampakan yang terbentuk didalam otak kita.
Namun sesungguhnya persepsi dalam otak
kitalah yang terjadi (dengan kata lain dunia luar tidak ada) dan
gambaran otak kitalah yang kita saksikan selama ini.
Tetapi ini belum bisa kita buktikan karena
kita tidak bisa menjangkau dunia nyata diluar dari apa yang kita lihat
dan kita huni selama ini.
Kita meyakini dunia yang ada hanya dari apa
yang kita lihat, namun penampakkan yang ada hanyalah gambaran dari
persepsi di otak kita.
Jadi semua yang kita lihat, kita dengar, kita
rasakan, dan kita cium hanyalah sebuah gambaran semu yang hadir karena
persepsi dari otak kita, karena itu sekali lagi kita tertipu dengan
menganggap segala sesuatu yang ada, adalah sebagai wujud nyata, padahal
itu ada dalam persepsi otak kita.
Untuk lebih memudahkan anda memahami konsep ini mari kita pelajari bagian berikut ini :
Dunia dalam Mimpi
Pernahkah anda mimpi?, anggap teman anda atau
anda bermimpi menjadi seorang pilot pesawat terbang dengan berbagai
panel desekeliling yang membingungkan, dan anda bisa dapat dengan mudah
mengoperasikan semua panel pesawat dengan baik dan mendaratkan pesawat
dengan sempurna.
Sadarkah anda selama anda dalam mimpi, anda
menganggap bahwa itu adalah nyata, karena anda bisa menyentuh, meraba,
merasakan dan mendengar desingan mesin pesawat, padahal anda tidak
menggerakkan tangan, tidak menggerakkan kaki dan tidak mengoperasikan
panel pesawat, melainkan hanya tidur mendengkur.
Dan anda akan tersadar setelah bangun dari
tidur, bahwa semua pengalaman itu hanya sebuah mimpi, tapi apakah anda
akan sadar bila anda tidak pernah bangun dari tidur itu?.
Itu pula yang sangat mungkin terjadi pada
hidup kita, ketika kita terbangun dari mimpi, maka tidak ada alasan
logis untuk mengatakan bahwa kita telah mengalami mimpi yang lebih
panjang yang kita sebut sebagai dunia nyata.
Alasan kita menyebut mimpi sebagai hayalan
dan menyebut dunia ini adalah dunia yang nyata, adalah hanya karena
prasangka kita. Bagaimana jika ternyata dunia nyata yang kita jalani ini
hanya sebuah mimpi yang lebih panjang?.
Siapakah yang Melihat ?
Setelah semua kenyataan materi ini terungkap,
kini muncul pertanyaan terpenting, Jika pengalaman dialam materi yang
kita alami sekedar penampakkan, bagaimana dengan otak kita ?, oleh
karena otak kita termasuk sebagai materi, seperti lengan kita, kaki kita
dan benda lain, otak kita juga sekedar penampakkan sebagaimana semua
benda yang ada.
Marilah kita memanjangkan semua syaraf-syaraf
yang ada didalam otak kita dengan mengeluarkannya dari kepala kita,
sehingga kita dapat melihatnya dengan mata kita.
Pada kondisi ini kita dapat melihat otak kita
dan menyentuhnya dengan jari-jari kita. Dengan ini kita juga dapat
menyadari bahwa otak kita adalah tidak lebih dari gambaran yang
diberikan oleh panca indera kita.
Lalu kehendak apakah yang melihat, mendengar
dan merasakan semua indera yang lain, jika bukan otak?, siapakah dia
yang melihat, mendengar, meraba, merasakan rasa dan bau?, siapakah wujud
ini yang berfikir, beralasan, memiliki perasaan dan berkata bahwa saya
adalah saya?.
Salah satu pemikir terkemuka abad ini, Clarkly Brown juga memiliki pertanyaan yang sama.
Ternyata wujud ghaib yang menggunakan otak yang melihat dan mendengar serta merasakan adalah Ruh.
Alam materi adalah segala sesuatu yang tampak
dan dirasakan oleh Ruh, dan inilah wujud absolut yang nyata dan Materi
adalah penampakkan yang dilihat oleh Ruh.
Begitulah, kendatipun kita mulai dengan
anggapan bahwa materi adalah wujud yang sesungguhnya, namun hukum-hukum
fisika, kimia, dan biologi, semua menghantarkan kita pada kenyataan
bahwa materi terbentuk dari khayalan, pada kenyataan yang pasti tentang
adanya wujud yang ghaib dan “INILAH RAHASIA DIBALIK MATERI”
Kenyataan ini sangatlah pasti, sehingga
mengkhawatirkan sejumlah ilmuwan materialis, yang meyakini materi
sebagai wujud absolut. Dan para ilmuwan telah menyadari akan
keterbatasan indera manusia.
Semua kenyataan ini menghadapkan kita kepada
pertanyaan yang sangat penting, jika segala sesuatu yang ada, adalah
penampakkan yang diberikan kepada Ruh kita, lalu apakah sumber
penampakkan-penampakkan ini?, untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita
harus mempertimbangkan bahwa alam materi tidak ada dengan sendirinya,
akan tetapi sekedar penampakkan. Oleh karena itu sudah
sewajarnya bila penampakkan ini ada karena adanya kekuatan lain yang
sangat besar dan berarti bahwa ini pasti telah diciptakan.
Lebih dari itu penciptaan ini harus terjadi
terus menerus, jika tidak demikian maka apa yang kita sebut dengan
materi akan musnah dan hilang. Hal ini bisa disamakan dengan televisi
yang terus-menerus menampilkan penampakkan gambar, jika siaran
dihentikan maka penampakkan gambar pada televisipun akan hilang.
Wujud Absolut Sesungguhnya
Siapakah yang membuat Ruh kita melihat tanah,
manusia dan semua alam materi ini, sangat jelas bahwa ada pencipta Maha
Agung yang telah menciptakan seluruh alam materi, yakni keseluruhan
penampakkan dan terus menerus menciptakannya tanpa henti.
Karena pencipta ini memperlihatkan penciptaan
yang luar biasa, IA pasti memiliki kekuatan dan kebesaran yang Abadi,
semua penampakkan IA ciptakan sesuai kehendaknya, dan IA berkuasa atas
yang diciptakannya setiap saat, pencipta ini adalah ALLAH penguasa Langit dan Bumi, wujud absolut sesungguhnya adalah ALLAH, segala sesuatu selain darinya adalah bayangan yang diciptakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar